NEET dakedo Hello Work ni Ittara Isekai ni Tsuretekareta Bahasa Indonesia Vol 3 Chapter 5


TL: BeoNovel
Chapter 5 - Rencana Pengembangan Sati Bagian 2



Aku berpamitan kepada orang orang di skuad Kongo setelah Danilo-dono menyiapkan makan siang. 

Mereka benar benar minum alkohol seperti tanpa masalah. 

"Minuman dapat mengembalikan mana kami, jadi tidak masalah untuk meminumnya selama kami tidak pingsan" 

Aku tidak yakin jika mereka beralasan seperti itu. Mungkin mereka hanya ingin menikmati minuman mereka. Aku benar benar tidak mengerti, tapi kurasa beristirahat sambil minum dapat meningkatkan tingkat pemulihan MP.  



Karena aku baru saja makan dan minum bersama Orde Ksatria Templar. Aku berpikir untuk menolak tawaran makan siang. Tapi melihat para priest yang telah memasaknya, aku merasa tidak enak jadi aku menyimpannya di dalam item bag ku. 

Mungkin aku akan makan bersama Sati nanti. 

Aku tidak makan siang jadi aku tidak sedang sibuk sekarang. Aku juga merasa tidak ingin membaca buku. Karena MP Enhancement dan MP Recovery-ku masih level 3, setidaknya aku membutuhkan waktu 24 jam untuk pulih sepenuhnya. Tingkat pemulihanku meningkat seiring meningkatnya level skill-ku. Magi tea hanya dapat memulihkan mana-ku sekali dalam batas tertentu. 

Apakah aku harus belajar skill Reduce Magic Consumption nanti? tidak, aku harus menaikkan level MP Recovery terlebih dahulu. Aku perlu 20P untuk naik ke level 5. 

Saat ini masalahnya adalah Sati. Aku tidak bisa menggunakan Skill Reset kepadanya, tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. 

Pertama, aku perlu meningkatkan level Swordmanship-nya. Setelah itu meningkatkan kemampuan fisiknya, apakah aku harus meningkatkan Agility atau Dexterity-nya nanti? Bakalan jadi prajurit super apa dia... selain Evade atau Psychic, masih ada Night Vision. Aku juga ingin meningkatkan Stealth, Endurance, Detection dan lainnya juga. 

Untuk Magic... tidak, itu tidak mungkin. Bahkan bila dia meningkatkan levelnya, MP-nya tidak meningkat sama sekali. Apakah ada cara lain untuk naik level selain berlatih? 

Aku memikirkan apa yang harus kutingkatkan terlebih dahulu. Mungkin aku harus bertanya kepada Sati terlebih dahulu sebelum memutuskan. Un, Aku harus melakukannya. Jika tidak Sati akan salah paham dan berhenti bicara padaku. 

Argh, aku ingin melihat Sati. Tapi jika aku pergi ke sana hanya untuk melihat Sati, aku akan dimarahi oleh Instruktur-dono.  



Seseorang datang saat aku ingin pergi. Itu adalah kapten Tessian-dono dari skuad Kongo. Aku menghampirinya dan berterima kasih karena telah menyelamatkanku dan Sati saat penyerangan harpy. Dia menanggapinya sama seperti yang bawahannya lakukan.  Itu kehendak Dewa, itu hanya pekerjaan, sesuatu seperti itu. Kau bisa melihat sinar yang dipancarkan oleh orang-orang seperti ini 

"Kamar yang bagus." 

"Ini terlalu besar untuk gunakan sendiri." 

"Jangan merendah. Ini kamar yang cocok untuk magician tingkat tinggi sepertimu. Jadi biasakanlah" 

"Jadi, seperti itu" 

"BTW.” 

Dia melihat ke tempat tidur dan mengambil sesuatu. 

“Bagaimana dengan pakaian priest ini? Dengan memakainya kau terlihat menjadi bagian dari kuil." 

Dia menatap ke tempat tidur sambil memegang baju priest yang ada di atasnya. 

"Sebenarnya, aku memakainya agar lebih leluasa saat penyembuhan. Hanya itu" 

"Oh.. Lalu bagaimana dengan topengnya?" 

"Aku ingin menyembunyikan wajahku karena aku tidak ingin terlihat terlalu menonjol" 

Jika itu kaa-chan, dia pasti menegurku kalau meletakkan pakaian seperti itu... Maaf kaa-chan. Aku bukan anak yang baik. 

"BTW, aku mendengar cerita tentang priest bertopeng. Jika aku tidak salah, dia juga muncul di kota Siory" 

“…” 

"Para priest terlihat membungkam mulut mereka, tapi apa kau tahu tentang dia Masaru-dono?" 

Aku tertawa dalam hati, tentu saja aku tahu tentang dia 

"Um, tolong jaga rahasia ini" 

Aku bercerita kembali seperti yang kuceritakan kepada Bishop-sama pagi ini. 

"Aku mengerti. Tak heran bahkan Bishop-sama tidak mau menceritakan kepadaku tentang hal ini" 

"Yah, tapi terus terang. Aku hanya adventurer biasa." 

"Yah, sepertinya mengajakmu untuk bergabung akan lebih sia-sia. Aku pikir pekerjaan di sini sangat cocok untukmu Masaru-dono." *keigo* 

Entah kenapa orang ini tiba-tiba menjadi lebih sopan kepadaku. Tolong, hentikan itu! 

"Atribut magic utamaku adalah api. Aku menolak karena kau memintaku untuk menjadi healer sepanjang waktu. Karena aku bisa menggunakan busur, aku biasanya tidak menembakkan magic dalam area yang luas." 

"Itu akan sangat berguna kau tahu. Skill-mu saat ini sangat bagus dan sepadan dengan Bishop-sama. Itulah kenapa kami ingin merekrutmu. Jika benteng telah jatuh, kami akan melindungimu bersama dengan Bishop-sama sebagai prioritas utama." 

Wow, pembicaraan ini berubah menjadi kemungkinan yang terburuk yang akan terjadi, iya kan? Akan lebih sulit untuk mengumpulkan EXP jika aku setuju. Aku menyadarinya saat kupikirkan lagi. 

Mungkin mereka putus asa karena mereka kekuarangan healer level tinggi. 

Karena healer itu sangat berharga, mereka biasanya dilindungi, sehingga healer sulit mendapatkan kesempatan bertarung dan sulit mendapatkan EXP. 

Selama aku tidak naik level, Magic Power-ku pun tidak akan meningkat, dan Healing Magic juga mustahil untuk ditingkatkan. Bahkan jika  entah bagaimana aku berhasil menaikkan level magic-ku, daya kekuatannya pun akan tetap sama atau bahkan lebih lemah seperti Bishop-sama waktu itu. 

Dikatakan bahwa sulit bagi untuk healer untuk mendapat EXP. Jika kau tidak berpartisipasi dalam pertempuran, kau tidak akan mendapat apa apa. Jika kau berpartisipasi, kau setidaknya harus memberikan serangan terakhir agar mendapat banyak EXP. Aku tahu itu saat melawan naga, sebelum mendapatkan Sati. Jika aku sepenuhnya menjadi healer, akan sangat sulit untuk melancarkan serangan. 

Tapi mengapa mereka melakukan ini. Apakah karena mereka ingin wizard yang dapat bertahan sekaligus menyerang? Untuk dapat menggunakan Healing Magic, seseorang harus berlatih dengan sungguh-sungguh sebagai healer. Itulah sebabnya orang-orang tidak terbiasa menempatkan healer dalam keadaan bahaya. 

Walaupun begitu, jika wizard muda tidak mendapat EXP, mustahil bagi mereka untuk naik level. 

"Apakah hal yang langka bagi seorang healer untuk bertarung di barisan depan?" 

"Tentu saja. Di kuil kami, kami mengajari para healer dasar dari Hand-to-hand combat untuk pertahanan diri dan untuk bertarung. Tapi jika kami ingin menghasilkan serangan yang efektif, akan lebih mudah untuk mengajari 10 prajurit daripada membiarkan para healer belajar magic untuk menyerang. Lebih baik mereka menggunakan seluruh mana mereka untuk menyembuhkan prajurit" 

Aku mengerti. Pantas saja dia ingin merekrut orang yang lebih mampu seperti aku dan Sati. 

Tapi saat ini dia hanya melihat Healing Magic-ku yang masih level 4. Apa jadinya jika aku mengeluarkan Healing Magic-ku pada level 5. Aku penasaran. 

"BTW,tolong jaga rahasia tentangku ini ya." 

"Sungguh mengejutkan. Adventurer biasanya suka menjadi pusat perhatian." 

"Tidak begitu, uang yang sedikit saja sudah cukup. Juga, sebuah keluarga dalam satu rumah" 

Jika hanya Sati dan Angela, rumah yang sekarang sudah lebih dari cukup. 

"Bahkan idealisme Masaru-dono lebih ke priest dibandingkan adventurer. Bukankah lebih baik jika kau tinggal di kuil seperti ini" 

Sialan, orang ini akan mengambil semua hal positif dariku untuk dikaitkan dengan kuil. Sebaiknya aku menjaga jarak darinya lain kali. 

"Aku pikir aku akan menjadi adventurer untuk saat ini, aku suka kebebasan" 

Setelah itu kapten Tessian pergi, dan aku memutuskan untuk tidur. Kemarin aku kurang tidur dan hari ini aku juga terbangun lebih awal dari biasanya. Tidak hanya itu, aku selalu menggunakan magic tingkat tinggi jadi aku sangat kelelahan sekarang.  



Aku dibangunkan karena Danilo-dono. (Mr: Bilingual: masaru kasian amat :v ) 

"Aku berpikir untuk menyiapkan makan malam lebih cepat. Apa kau ingin makan sesuatu?" 

"Um, aku akan memasak sendiri hari ini. Aku selalu bergantung padamu, itu agak memalukan" 

Itu bukan seperti aku punya kegiatan yang lebih baik sekarang. 

"Tidak, tidak boleh! Aku diperintahkan Bishop-sama untuk merawatmu. Selain itu, Masaru-dono adalah healer terbaik di sini. Karena kau, kami menjadi sangat terbantu" 

Aku tidak bisa, huh. Aku pikir akan lebih mudah melakukannya untukku dan Sati. 

"Salah satu temanku sedang berada di tembok benteng. Apa kau bisa kembali lagi nanti?" 

Aku ingin tahu apakah semuanya baik-baik saja, Sati dan Elizabeth..... 

Danilo-dono memberitahuku kalau orang orang yang terluka sedang dibawa ke sini sekarang. 

"Bishop-sama bilang dia ingin ikut makan malam denganmu nanti" 

"Sebenarnya aku ingin makan malam berdua dengan Sati hari ini. Apakah tidak masalah kalau dia datang saat sarapan?" 

"Mengerti. Aku akan memberitahunya." 

Setelah beberapa saat, Sati datang ke kamar bahkan bersama Elizabeth. Instrukturdono dan Turks-san mengantarkan mereka berdua kemari dan kemudian pergi ke guild. 

"Ara.. Kamar yang kecil. Apakah kalian berdua tinggal di sini? Apa aku bisa tinggal di sini juga?" 

Sepertinya dia ingin meninggalkan Narnia-san bersama dengan Orba-san. Aku juga mendukung mereka, itu sebabnya aku mengizinkan Elizabeth tinggal di kamar ini. 

"Tidak masalah. Kami punya kasur tambahan di sini juga" 

"Aku akan kembali ke kamarku dulu untuk memberitahu mereka bahwa aku akan tinggal di sini" 

Dia mengatakan itu lalu pergi. 

Aku juga pergi dan mengobrol dengan Danilo-dono 

"Jadi, dia adalah gurumu. Yah.. tidak diragukan lagi. Apakah kau ingin aku menyiapkan kamar lain?" 

"Tidak terima kasih, kami akan menginap di sini. Guruku punya kamar sendiri, tapi baru kali ini kami bertemu kembali setelah beberapa lama, aku ingin berbincangbincang dengannya saat ini." 

"Aku mengerti. Aku akan menyiapkan kasur tambahan." 

"Terima kasih. Maaf, tapi tolong siapkan juga makanan untuk 3 orang" 

"Oke, aku mengerti. Kami punya banyak daging di sini, bahkan salah satunya sudah busuk!" 

Ah, itu benar. Daging busuk juga termasuk daging di sini. Tapi apa jenis hidangan yang menggunakan daging busuk? 

Aku tidak melihat sisa-sisa dari tubuh naga saat aku pergi ke tembok sebelumnya. Yah, katanya sudah diambil dan dikumpulkan. 

Mungkin mereka membekukannya sekarang, lalu menjualnya di Trade Guild nanti. Hasilnya juga bisa digunakan memperbaiki benteng. Tidak mudah untuk memperbaiki tembok setelah dihancurkan. 

Setelah beberapa saat, mereka mengantar makanan dan juga kasur tambahan. 

Kami menunggu Elizabeth saat makanan selesai disiapkan. 

Aku masih bisa menunggu tapi Sati tampaknya sudah tidak sabar. Tidak masalah bagiku karena perutku masih kenyang, tapi dia benar-benar kelaparan setelah pertempuran tadi. Dia tidak akan menyentuh makanan kecuali setelah aku mengatakan “Itadakimasu”. Dia benar-benar gadis yang baik. 

Aku memikirkan apa yang lebih dulu aku makan saat Elizabeth kembali 

"Ini daging lagi..." 

Tentu saja, ada roti dan sup di sampingnya, tapi selain itu semuanya adalah daging. Untuk sayuran, tidak ada sama sekali. Sejak aku datang kemari, mereka hanya menyajikan hidangan berupa daging. Mungkin karena mereka selalu mengalahkan monster. 

Tapi Elizabeth, bukankah kau hanya makan daging goreng untuk makan siang? 

“Daging goreng berbeda!” 

Oh begitu. 

"Jadi, apa yang sedang dilakukan Narnia sekarang?" 

Aku bertanya padanya sambil makan 

"Sejak Masaru menyembuhkan luka Orba-san, dia lebih bersemangat dan mereka berkencan sekarang. Tapi dia masih belum mengatakan perasaannya pada Narniasan" 

Jika dia mengatakannya, lalu Narnia-san pasti akan mengatakan "ya". 

"Kenapa? Bukankah mereka saling cinta?" 

“Itu karena aku. Bodoh. Dia masih lebih  mengkhawatirkanku, daripada Orba. Kenapa dia masih memegang perjanjian lama kami.." 

Aku pikir dia akan lanjut membicarakan tentang janji lamanya itu, tapi dia hanya diam. 

"Kita hentikan pembicaraan ini. Mari lanjutkan makannya. Orba-san melakukan yang terbaik untuk menghibur Narnia-san, aku yakin itu akan baik-baik saja. Selain itu, Sati. Tolong gosok punggungku saat mandi nanti." 

"Ya, Elizabeth-sama." 

"Tidak ada kamar mandi di asrama guild! Karena itu, aku menggosok punggungku sekedarnya. Itu benar-benar tidak enak! Pemandian umum sedang tutup karena pemiliknya sedang mengungsi sekarang." 

Elizabeth tidak menggunakan magic untuk membersihkan tubuhnya karena dia ingin menghemat mananya. Aku tahu kau sudah bekerja keras. Aku akan menyiapkan airnya untukmu. 

Setelah makan, aku menyiapkan kamar mandi. Aku selalu mengerjakan semuanya sendiri, tanpa bantuan Danilo-dono. 

Untuk menghemat mana-ku, aku mengambil air dari sumur. 

Aku mengambilnya dalam wadah lalu menyimpannya dalam item bag. Lalu aku menuangkan airnya ke dalam bathtub dan memanaskannya dengan fire magic. Aku menghabiskan waktuku untuk mengeluarkan mana sedikit demi sedikit. Mana-ku seharusnya akan kembali normal besok pagi. 

"Elizabeth, airnya sudah siap!" 

Tidak ada jawaban. 

Aku ingin kembali ke kasur dan tidur. Mau gimana lagi, mana-ku juga hampir habis sekarang. 

"Oi Elizabeth, apa kau tidak mau mandi?" 

Aku lebih baik menemui dan menanyakannya. 

"Un.. Aku masuk.. Bantu aku Sati..."  



Mendengar jawabannya, aku berdiri lalu pergi. Dia melepaskan jubah 

hitamnya dan mulai membuka... 

"Sati, cepat bawa dia masuk!" 

"Ya, Masaru-sama!" 

Aku benar benar ingin melihat kelanjutannya, tapi aku takut apa yang akan terjadi setelah itu. 

Pukulan Elizabeth mungkin lembut, tapi aku masih mengingat Air Hammer nya. 

Setelah 5 menit, Elizabeth kembali ke kamar. 

Telanjang 

"Tunggu, Elizabeth-sama!"





Elizabeth masuk ke dalam kamar masih dalam keadaan telanjang, diikuti oleh Sati yang telanjang juga. Dia berjalan kedepan kasur lalu merebahkan tubuhnya. Apakah kau sengantuk itu?! 

Aku menoleh dan melihat Sati. 

"Apakah kau memandikannya dengan benar?" 

"Ya. Tapi dia pergi keluar setelah saya menggosok punggungnya. Untungnya, saya telah mengeringkan tubuhnya terlebih dahulu. Dia mengatakan bahwa dia sangat mengantuk" 

"Angkat dia dari kasur dan pakaikan baju tidur." 

"Ya, Masaru-sama." 

Ini tidak seperti aku akan tetap tinggal dan menonton, jadi lebih baik aku mandi saja. Pakaian Sati dan Elizabeth bertebaran dimana-mana diruang ganti. Sati tidak biasanya seperti ini. Mungkin dia terlalu sibuk mengurus Elizabeth. 

Seperti yang diduga, dadanya tidak cukup besar. 

Kurasa lebih besar dari punya Sati. 

Aku tidak melihat lebih banyak setelah itu... Ini sedikit mengecewakan. Aku telah mendapat ciuman darinya, kupikir dia memberikan sebuah kesempatan. 

Aku sedang berendam dalam bathtub air hangat saat Sati datang 

"Kerja bagus, Sati" 

"Terima kasih" 

Dia menggosok punggungku seperti biasa. Kami melakukannya kemarin, tapi hari ini ada Elizabeth. Elizabeth seharusnya sudah tertidur nyenyak, tapi aku takut kalau dindingnya tidak terlalu tebal. 

Aku memeluk Sati dan berendam bersama dalam bak mandi. Lalu Sati mengatakan sesuatu. 

"Um, dibandingkan dengan kemarin, saya bisa merasakan kalau kekuatan saya bertambah..." 

Itu memang benar. 

Aku meningkatkan Physical Enhancement ke level 3. Dia pasti menyadari hal itu. 

Tapi apa yang biasanya dilakukan orang lain? Ini seperti kelompok kejahatan rahasia dalam sebuah cerita, memperkuat dan membuat orang lain bertarung di luar kesadaran mereka. Biasanya, untuk memperkuat diri sendiri, kita harus terus bertarung. 

"Sati tidak takut padaku? Kau tahu, aku menyembuhkan matamu dan membuatmu hebat dalam menggunakan busur dan yang lainnya." 

"Saya tidak takut sama sekali" 

"Aku lega. Aku sedikit khawatir. Karena kau menggunakan busur dengan baik, kau akan di bawa Instruktur-dono untuk ikut dalam barisan depan." 

"Saya takut untuk bertarung, tapi tidak terlalu sekarang. Saya tahu kalau Instruktur-dono dan Elizabeth-sama mengawasi saya. Jauh lebih sulit saat saya diberitahu bahwa saya tidak berguna seperti yang dulu. Banyak orang yang memuji saya sekarang, dan itu semua berkat Masaru-sama." 

"Jadi begitu? Setelah ini kita harus bekerja lebih keras agar lebih banyak orang yang memujimu." 

"Ya." 

Aku membuka Menu. 

Tidak ada peningkatan di Loyalty. Sulit meningkat ketika sampai di angka 80, tapi masih dapat meningkat dengan lambat seiring waktu. Hal itu tidak akan lama hingga mencapai 100. 

Sati telah naik 3 level. Oke, sekarang apa yang harus kulakukan?

Sati Level 17 16P   


Cooking level 2Household level 2Sewing level 2
Covert level 3Stealthy Steps level 2Sound Detection level 4
Smell Detection level 2SturdyHawk Eyes
Physical Reinforcement level 3Evasion level 3Shield level 2
Swordsmanship level 4Archery level 5


"Sati, bila kau lebih kuat, apa yang ingin kau tingkatkan terlebih dahulu?" 

"Um, saya ingin bisa menggunakan magic seperti Masaru-sama dan Elizabethsama." 

Maaf. Itu tidak mungkin, mana-mu terlalu rendah... 

"Apa ada yang lain? Meningkatkan Swordmanship-mu atau mungkin melihat dengan baik saat gelap. Setelah itu aku bisa meningkatkan kemampuan menghindar atau kelincahanmu. Atau, kau ingin pendengaran atau penciumanmu menjadi lebih baik?" 

Sati berpikir sejenak, lalu dia bilang dia ingin seperti Instruktur-dono. 

Instruktur-dono adalah orang yang dapat memadukan kecepatan dengan Swordmanship-nya, tidak seperti Lazard-san. Jadi, Swordmanship level 5 kan, bukan meningkatkan kelincahanmu? Karena Sati cukup ringan, mungkin pilihan yang tepat untuk meningkatkan kecepatannya, jadi dia bisa melancarkan serangan dengan lebih baik. 

"Mari kita tingkatkan level Swordmanship-mu. Saat levelmu lebih tinggi, kau bisa menggunakan Mind Eyes." 

Mungkin aku harus meningkatkan Evasion-nya terlebih dahulu sebelum Agility. Apalagi dia selalu berurusan dengan panah selama ini 

"Oke. Tapi apakah semudah itu?" 

"Sati sudah mengalahkan banyak musuh, kan? Biasanya kekuatanmu akan 

meningkat dengan banyaknya musuh yang kau kalahkan." 

Apakah konsep EXP ada di dunia ini? Nanti saat ada waktu luang mungkin akan kujelaskan kepadanya. Penjelasan sederhana sudah cukup untuk sekarang. 

"Saya akan mengalahkan banyak monster besok!" 

"Un. Tapi jangan membahayakan dirimu sendiri oke." 

"Ya." 

Aku menggunakan 10P untuk meningkatkan Swordmanship ke level 5, dan 5P 

untuk skill Mind Eyes.  



Sati Level 17 1P    


Cooking level 2Household level 2Sewing level 2
Covert level 3Stealthy Steps level 2Sound Detection level 4
Smell Detection level 2SturdyHawk Eyes
Physical Reinforcement level 3Evasion level 3Shield level 2
Swordsmanship level 5Archery level 5Mind Eye


Swordmanship-nya telah mencapai batas, menjadi level tertinggi yang memungkinkan untuk manusia. Sekarang aku telah banyak meningkatkan levelnya, apa mungkin dia lebih kuat dari Instruktur-dono, kan? Tapi jika itu aku, aku tidak akan pernah bertarung sebagai prajurit garis depan. Lebih baik aku berada di barisan belakang dan menembakkan magic-ku. 

"Baik. Sudah aku tingkatkan. Aku sudah meningkatkan Swordmanship-mu dan kemampuan menghindarmu juga." 

".... Saya tidak mengerti." 

Sati berkata sambil membuat wajah yang imut. 

"Ini tidak seperti kau langsung bisa menggunakannya. Seperti matamu, kau perlu berlatih terlebih dahulu, kan?" 

Biasanya untuk skill Magic, aku bisa merasakan kekuatan melonjak dari tubuhku. Tapi berbeda dengan Swordmanship. 

"Itu benar." 

"Seperti yang kukatakan sebelumnya, tolong tetap jaga rahasia ini. Apabila sudah bocor, seseorang dari kuil akan menangkapku." 

"Ya. Aku akan menjaga rahasia ini." 

"Terasa lebih panas di sini, bagaimana kalau kita keluar?" 

"Ya.Um, Masaru-sama. Terima kasih banyak. Saya akan melakukan yang terbaik bahkan di masa depan sekalipun." 

"Aku mengandalkanmu, Sati." 

"Ya!" 

Bagus. Anak ini bisa diandalkan. Aku senang karena Sati lebih berani sekarang. Jika itu aku, aku tidak pernah bisa melakukan yang seperti ini. 

Setelah keluar dari kamar mandi, aku tidur setelah bertanya sedikit pada Sati.tentang hari ini.  



Sati akan ikut barisan depan besok. Mengetahui Instruktur-dono dan Elizabeth akan bersamanya, seharusnya aku tidak perlu khawatir, kan? 



---End---
Diberdayakan oleh Blogger.