NEET dakedo Hello Work ni Ittara Isekai ni Tsuretekareta Bahasa Indonesia Vol 3 Chapter 3

TL: BeoNovel
Chapter 3 - Kuil Para Dewa



MP-ku hampir habis saat aku menyelesaikan penyembuhan pada jam 7 malam. 

Aku sangat lelah. Aku ingin tidur lebih cepat. Melakukan penyembuhan dengan berlebihan bukanlah hal yang baik. 

Aku dipandu ke kamarku oleh priest. Aku bisa melihat Sati sedang duduk. Dia melihatku dan tersenyum kecil. 

Ruangan itu luas dan memiliki tempat tidur yang besar. Itu adalah kamar mewah dengan dekorasi dan perabotan yang bagus untuk 2 orang. Itu terlihat seperti kamar suite hotel, atau mungkin kamar VIP. 

“Um, aku tidak perlu kamar semewah ini . Aku hanya menggunakan ini untuk tidur. Bahkan aku tidak masalah jika tidur dengan tenda di kebun, atau di tempat lain…” 

“Tidak! Kami telah menyiapkan ruangan terbaik untuk Masaru-dono. Jangan ragu untuk menggunakannya. Kami juga telah menyiapkan air hangat untuk mandi dan makanan akan datang sebentar lagi.” 

Setelah itu, Danilo-dono pamit dari kamar. 

Bahkan ketika aku masih di Jepang, aku tidak pernah tinggal di tempat semewah ini. Kemudian aku langsung berbaring ke tempat tidur. Yah, ini empuk. 

“Terima kasih atas kerja kerasnya Masaru-sama.” 

Sati datang dan mengatakan itu. 

“Sati gak capek?” 

“Ya, saya baik-baik saja. Saya berniat untuk memanggil Masaru-sama tadi, tapi Masaru-sama terlihat sangat sibuk.” 

Aku bangkit dari tempat tidur dan memeluk Sati. Aku membelai rambut dan telinga Sati, tapi rasanya agak kurang karena aku masih mengenakan armor. Meskipun tebal, Sati membantuku melepaskan armor. Ini membuatku sangat senang karena dia merawatku dengan sangat baik. 

Terkadang, saat-saat seperti ini membuatmu tidak merasa lelah meskipun MP-mu habis. Tidak ada yang bisa aku lakukan saat dalam perjalanan dengan kereta kuda, tapi sekarang… 

Pintu diketuk tepat pada saat itu. Kenapa harus sekarang! 

Aku cepat-cepat mengganti baju dan menyuruh Sati membukanya. Sepertinya makanan datang. 

Danilo-dono dan priestess yang menyajikan makanan. Entah kenapa seragam priestess terlihat lebih indah. Setelah selesai menyajikan makanan, dia mengatakan sesuatu seperti “Aku penggemarmu. Aku mengandalkanmu! Aku mohon berikan yang terbaik.” Tepat sebelum dia pergi keluar. Penggemar apaan… 

Aku bertanya ke Danilo-dono. 

“Hmm apa yang dia maksud dengan penggemar tadi…” 

“Betul. Bukankah healer agak kurang populer dibandingkan dengan adventurer dan prajurit? Jadi, bagaimana kau memanggil seseorang yang membuat healer yang menjadi terkenal, dengan mengaliaskan dirinya sebagai priest keliling bertopeng? Seorang pahlawan. Itu sama seperti pahlawan. Yah, orang-orang akan terus bertanya mengenai identitas itu dan itulah bagaimana kami meresponnya. Entah bagaimana cerita itu menarik banyak perhatian.” 

Kau serius… 

“Ano. Apa maksudnya menarik banyak perhatian?” 

“Mungkin sosok penting dari kuil pusat sudah tahu mengenai dirimu.” 

Sementara kami mengobrol, aku juga melihat bahwa ada sup sirip ikan hiu di antara makanan yang tersaji. Aku sudah menyembuhkan banyak orang hari ini, termasuk orang-orang yang hampir mati. Semuanya selesai dalam setengah hari. Setelah itu, aku bahkan langsung lari dari TKP tanpa menerima ucapan terima kasih. 

Sejujurnya, sulit bagiku untuk menyembuhkan orang yang hampir mati dan jumlah orang yang terluka di aula akan semakin bertambah juga. Ini tidak seperti aku melakukan semuanya untuk hadiah. 

Aku beruntung namaku belum ketahuan. Sekali lagi, aku menyampaikan terima kasih karena masih menjaga mulutnya. 

“Ano! Ano! Aku mohon untuk tetap merahasiakan ini! Aku benar-benar serius!” 

“Aku mengerti. Jangan khawatir. Identitasmu aman.” 
Setelah mengatakan itu, Danilo-dono pergi keluar. 

“Sekarang, apa kau mau makan dulu…” 

“Ya.” 

Hidangannya terdiri dari berbagai makanan mewah dan lezat. Porsinya juga banyak, jadi cukup untukku dan Sati. 

Meskipun kamar mandinya lebih kecil daripada kamar mandi di rumah kami, ini masih cukup mewah. Bathtub-nya juga cukup besar, sepertinya aku dan Sati bisa masuk tanpa merasa sempit. 

Aku merendam tubuhku seperti biasa dan membiarkan air menghangatkan tubuhku.  



Masih pagi, bahkan matahari belum keluar, Instruktur-dono datang dan membawa Sati. 

Setelah melihatnya pergi, aku melanjutkan tidurku. Aku lelah karena kurang tidur. Selain itu, aku berada di kamar yang bagus sekarang. Tak butuh waktu lama, aku merasa cemas karena Sati tidak ada di sekitarku dan aku akhirnya terbangun. 

Aku ingin mengikutinya. Aku ingin tahu apakah aku bisa keluar dan pergi ke suatu tempat. 

Un, mari kita pergi setelah penyembuhan bahkan ketika MP-ku habis.

Fajar tiba, aku pergi ke klinik dan aku bisa melihat penyembuhan sudah dimulai. Aku bertanya-tanya siapa yang terluka tadi malam. Aku memberitahu Danilodono. 

“Aku akan mengganti pakaian dan memulai penyembuhan.” 

Sekarang, aku mengenakan pakaian santai. Untuk lebih aman, aku juga membawa pedangku. Tidak ada yang berpikir bahwa aku adalah healer hanya dengan melihat penampilanku. 

“Tidak, bukankah Masaru-dono telah melakukan penyembuhan selama seharian kemarin. Mana-mu belum pulih sepenuhnya kan?” 

Aku rasa MP-ku masih ada sekitar setengah lebih. 

“Selain itu, Bishop-sama ingin berbicara denganmu, jadi bagaimana kalau kita bertemu setelah sarapan?” 

Apa bishop lebih tinggi dari priest? Aku rasa seperti itu. 

“Mengerti.” 

MP-ku juga masih belum pulih total, jadi ya mau gimana lagi. 

“Aku akan memandu untuk menemui Bishop-sama nanti, jadi silakan bersantai di kamar sampai nanti.” 

Aku bertanya-tanya apa aku harus menemui Sati. Atau mungkin aku kembali ke kamar saja dan membaca buku. 

“Aku akan menunggu di kamarku.”  



Ketika itu aku sedang membaca buku di kamarku, Danilo-dono datang bersama dengan seorang laki-laki tua. Ada juga keranjang makanan yang dibawa bersama dengan mereka. 

“Masaru-dono, ini adalah Bishop-sama, Blanco.” 

“Senang bertemu dengan Masaru. Aku telah mendengar cerita tentangmu. Aku minta maaf karena tidak bisa menyapamu kemarin. Aku sudah tumbang karena aku menggunakan mana terlalu banyak. Kau tahu, aku tidak punya mana yang banyak di usia seperti ini.” 

Ya, aku bisa memahami itu, Bishop Blanco-sama. 

“Senang bisa bertemu denganmu juga, Bishop-sama.” 

“Sekarang, mari kita sarapan terlebih dahulu. Tidak baik jika berbicara dalam keadaan perut kosong.” 

Meja dikeliling oleh 3 orang. Makanan yang disajikan tidak spesial. Akhir-akhir ini, aku selalu bersama dengan Sati, berdua saja. Aku ingin tahu apakah Sati baik-baik saja… 

“Jadi bagaimana, perjalananmu sebagai priest bertopeng?” 

Seperti yang diduga, bahkan orang ini tahu mengenai hal tersebut. 

Entah kenapa ini rasanya merepotkan. 

“Yah kau tahu, sebenarnya aku adalah fire wizard.  Aku baru mempelajari Healing Magic setelah mengunjungi kuil terdekat.” 

“Oh begitu. Jadi kau adalah fire wizard, kau cukup serba bisa.” 

“Jadi agar bisa mempelajari Healing Magic lebih cepat, aku mengumpulkan orangorang untuk disembuhkan. Karena aku punya banyak mana yang tersisa, aku selalu menyembuhkan pasien di klinik sampai habis.” 

“Oh begitu.” 

“Setelah itu, orang-orang terus berdatangan. Aula kuil mulai penuh. Aku sebenarnya tidak suka menonjol… dan itu di mana aku mengenakan jubah priest dan topeng.” 

“Setelah itu, kami mencari tahu mengenai topik itu dan sekarang kami sudah mendapatkan rinciannya.  Aku tidak ingin mereka percaya rumor yang berlebihan.” 

“Jadi, aku memang bukan priest yang menyembuhkan orang-orang di dalam perjalanannya. Aku minta maaf, aku melakukan hal-hal tersebut untuk kepentingan diriku sendiri.”

“Tidak, tidak, itu tidak masalah. Apa yang kau lakukan telah memberikan citra yang baik untuk kuil. Aku seharusnya yang berterima kasih kepadamu.” 

“Seperti yang kukatakan, aku melakukan itu sebagai bagian dari latihan Healing Magic-ku.” 

“Bagaimana kalau kau benar-benar menjadi priest. Dengan persetujuanku, kau langsung bisa menjadi priest sekarang.” 

Aku direkrut lagi. Aku yakin semua priest memiliki pemikiran yang sama. Bukan berarti aku tidak beriman. Tapi bukankah lebih baik jika aku bergabung dengan Orde Ksatria Templar. 

“Terima kasih untuk tawarannya, tapi kupikir-pikir aku lebih cocok menjadi adventurer.” 

“Kau bisa terus menjadi adventurer. FYI, ada banyak priest kami yang juga bekerja sebagai adventurer sekarang. Kuil tidak pernah membatasi seorang priest yang ingin menjadi adventurer.” 

Bahkan jika aku diizinkan untuk menjadi adventurer, tidak ada keuntungannya untukku. Bahkan sekarang aku bisa masuk ke kuil kapan saja aku mau. 

“Apa kau tahu peran kuil ke para Dewa?” 

“Untuk berdoa ke Dewa?” 

“Itu salah satunya. Tentu saja, kepercayaan terhadap para Dewa dari seluruh Razgard adalah hal yang penting. Tapi salah satu fungsi utamanya adala untuk mengembangkan dan membuatnya tetap bertahan di dunia.” 

Sekarang, aku berada di tempat yang disebut Razgard. Aku mendengar tentang tempat ini pertama kalinya ketika aku mendaftarkan pekerjaan. 

Aku pikir Dewa menggunakan nama ini untuk membuatnya lebih mudah bagiku. 

Yang jelas, ketika aku pertama kali melihat pekerjaan ini, aku bahkan tidak percaya ada tempat seperti ini. 

Rasanya seperti sudah bertahun-tahun sejak aku pergi ke Hello Work. Sebenarnya, aku di sini bahkan belum sampai 2 bulan. Kalau teringat dengan Jepang, terkadang aku merasa kesepian dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi sekarang.

“Ketika Dewa menciptakan dunia ini. Mereka memerintahkan kami, orang-orang kuil, untuk mengawasi dunia ini di balik layar sementara Mereka diam-diam melihat kita dari atas.” 

“Di balik layar?” 

“Betul. Kami hanya mengawasi dari balik layar. Kami tidak terlibat dalam politik atau kekuasaan sekuler. Kami hanya memberi bantuan dalam bentuk Orde, sebagai pusat kesehatan dan panti asuhan. Ya, sudah jelas bahwa kami melakukan pekerjaan seperti ini. Kami hanya sedikit membantu. Bahkan di kuil kami, kami melayani banyak Dewa. Apa yang Masaru-dono lakukan sekarang adalah salah satu kehendak Dewa.” 

Apa ini benar-benar kehendak Dewa? Aku bertanya-tanya apa yang para Dewa pikirkan ketika Mereka mengirimku ke dunia ini. 

Bukankah ini hanya uji coba di mana ada kejadian dunia akan hancur dan aku harus menyelamatkannya, ditambah lagi aku tidak punya pilihan. Selan itu, aku tidak pernah menjawab bahwa aku akan memenuhi semua harapan. 

Tapi kuil ini sangat berbeda dari kuil yang ada di duniaku. Apakah karena di sini memiliki Dewa yang nyata. Saat di Jepang, agama selalu dikaitkan dengan acaraacara seremonial atau event seperti Natal. Kuil di sini memang tidak buruk sih. 

“Di tambah lagi.” 

Dan bishop lanjut berbicara. 

“Ada banyak kuil yang tersebar di seluruh dunia ini. Aku yakin ada banyak keuntungan apabila bergabung dengan kuil kami.” 

Itu sama dengan apa yang dikatakan oleh Tessian-san dari Orde Ksatria Templar. 

Un, aku pernah mendengar hal yang sama sebelumnya. Kurang lebih satu bulan yang lalu aku mendengar tentang hal yang sama. 

Aku sudah tahu tentang itu, tapi agak membosankan mendengarkannya berkalikali. 

“Ya, maaf karena membicarakan ini terlalu lama. Mari kita lanjutkan pembicaraan kita di lain waktu.”

Cerita tentang kuil cukup menarik, tapi sudah cukup tentang perekrutan ini… aku bertanya-tanya apakah dunia dalam keadaan yang kurang baik. Ataukah kebutuhan untuk healer memang tinggi? 

“Dasar Robert. Beraninya dia tidak memberitahukan hal ini kepadaku. Aku harus berbicara panjang lebar kepadanya setelah bertemu dengannya nanti.” 

Aku yakin bahwa itu adalah Priest-sama di kota Siory, dia biasa dipanggil Bert-san. 

“Kau mengenal Priest-sama?” 

“Kota Siory memiliki beberapa priest. Bert adalah bawahanku.” 

Jadi, dia adalah bos dari Priest-sama. Aku tidak boleh membuatnya marah. 

“Yah, Priest-sama banyak membantuku,  ditambah lagi, aku yang memintanya untuk tidak memberitahukan hal ini,  jadi aku mohon jangan marahi dia.” 

“Oh begitu. Dia benar-benar laki-laki yang patuh. Aku berjanji tidak akan memarahinya, kalau memang itu maumu. Aku juga tidak akan menginterogasinya.” 

“Kalau aku tidak salah, aku mendengar bahwa beberapa priest juga akan ikut bersama dengan rombongan kedua. Mereka akan tiba hari ini atau besok.” 

“Oh. Hei, hei, apa kau tahu? Ketika Robert masih di sini dulu…” 

Baru saja ketika aku akan mendengar cerita yang menarik dari Bishop-sama, tibatiba pintu dibuka dengan kasar. 

“Ada apa, kenapa berisik.” 

Aku ingin tahu ada apa. Padahal kami sedang dalam mood yang bagus. 

“Bishop-sama! Ada banyak orang yang terluka! Kami mencoba melakukan yang terbaik, tapi kami saja tidak cukup!” 

Sati?! Jantungku seperti mau copot. Aku segera meminum Magi Tea serta mengenakan topeng dan jubah priest yang kutaruh di tempat tidur. 

“Bagaimana situasi saat ini?” 

“Untuk saat ini, kita masih bisa menghentikan serangan monster di tembok kedua benteng…” 

“Jika memang diperlukan, panggil Orde Ksatria Templar untuk membantu melindungi tembok kedua.” 

“Tapi kekuatan mereka sudah…” 

Ada banyak healer di dalam Orde Kuil, dan sebagian besar dari mereka adalah unit serbaguna yang bisa bertarung dan menjadi support. Tapi mereka adalah kekuatan ekslusif bagi kuil sehingga kekuatan mereka sangat dihargai. Bukan pilihan yang bagus untuk membiarkan mereka ikut di garis depan dan mengurangi kekuatan tempur kuil. 

“Jika tembok kedua jatuh, maka anak-anak dan kita akan menjadi korban berikutnya.” 

“Saya mengerti Bishop-sama.” 

Priest yang menyampaikan pesan itu keluar. 

“Ayo kita pergi! Aku akan menggunakan Area Heal jika terlalu banyak orang yang terluka.” 

Sial. Apa Sati baik-baik saja? 

Instruktur-dono! Aku yakin dia selalu bersama Instruktur-dono. Tidak mungkin terjadi sesuatu padanya. Aku tidak akan bisa menerima jika hal buruk terjadi. 

Aula kuil terlihat kacau sekarang. 

Banyak orang yang berteriak. Mereka memohon untuk disembuhkan kepada para priest. Yang membuat keadaan menjadi lebih buruk, lebih banyak orang terluka yang masuk dibandingkan keluar. 

Oi. Orang yang di sana, dia terlihat seperti sudah… aku mencoba untuk menghindari pandanganku ke sana. 

“Jingu-dono, apa yang harus kita lakukan sekarang?” 

“Eh? A, aa…” 

Danilo-dono mengejutkanku dari lamunan. Aku harus mulai menyembuhkan sekarang.

Untungnya, Sati tidak ada di antara mereka. Dia seharusnya aman-aman saja sekarang. Tidak apa-apa. Bahkan Instruktur-dono melindunginya. 

Aku harus fokus dengan apa yang ada di depanku. 

“Aku akan mulai mempersiapkan Area Heal. Tolong kumpulkan semua yang terluka di dekatku.” 

“Mengerti.” 

Aku memeriksa MP-ku. Sudah lumayan pulih dari tidur semalam. Jika hanya sekali, tidak ada masalah untuk menggunakan Area Heal dengan skala yang sama seperti kemarin. 

Aku mengeluarkan Magi Tea dari item bag. Urgh, rasanya masih buruk seperti biasa. Tapi aku tidak punya untuk memperdulikan rasanya sekarang. Aku harus fokus untuk penyembuhan sekarang. 

Orang-orang yang baru terus dibawa. 

“Kita akan mulai penyembuhan sekarang! Tolong tunggu beberapa saat! Ini tidak akan lama!” 

Salah satu priest mengumukan itu. Danilo-dono mendatangiku setelah itu. 

“Jingu-dono, kami sudah menyiapkan semuanya. Silakan.” 

Mulai diaktifkan【Area heal】ーーー 

Karena pemandangan mengerikan di depanku, aku agak sulit untuk fokus. Ini buruk. Aku harus berkonsentrasi. Lebih berkonsentrasi! 

Selesai! 

Aula diselimuti dengan cahaya selama beberapa detik, setelah itu, keributan berhenti. 

Aku menggunakan terlalu banyak MP. Aku sekarang terduduk di lantai, hampir pingsan. 

“Hei, kau baik-baik saja?” 

Danilo-dono yang cemas membantuku. Priest lain juga berkumpul di sekitarku.

“Ya, masih ada mana yang tersisa. Mari kita lanjutkan penyembuhan.” 

Masih ada 10% lagi yang tersisa. Tidak masalah kalau hanya menggunakan Heal biasa selanjutnya. 

Ini tidak seperti kau hanya bisa menggunakan Area Heal. Jika itu hanya luka ringan, maka itu bisa benar-benar disembuhkan. Bahkan jika itu luka berat, maka itu bisa disembuhkan sampai kira-kira orang yang terluka itu bisa bergerak. Heal biasaku seharusnya lebih kuat dari Heal orang lain. 

“Kau bisa tinggalkan yang tersisa untuk kami dan kau beristirahatlah.” 

“Tapi…” 

Pasien baru terus berdatangan ketika kami berbicara. 

“Saat ini, hanya 2 orang yang bisa menggunakan Area Heal, yaitu Bishop-sama dengan Jingu-dono. Berkat Jingu-dono, pekerjaan kami menjadi jauh berkurang. Serahkan saja sisanya kepada kami.” 

Tentu saja, Area Heal jauh lebih efisien daripada Heal satu per satu. 

“Terima kasih banyak Danilo-dono.” 

Para priest masing-masing melakukan penyembuhan. Aku rasa lebih baik untuk mengikuti saran dan patuh di sini. 

Selain itu, aku lebih khawatir dengan situasi di tembok luar. Aku ingin pergi untuk memeriksa bagaimana keadaan Sati. 

“Aku akan kembali ke kamarku.” 

Aku kembali ke kamarku. Di sana, aku mengganti pakaian priest dengan pakaian adventurer-ku. Untuk saat ini, aku hanya memiliki sedikit MP tersisa. Aku tidak boleh membuang-buang waktu.  



Tunggu Sati. Aku akan pergi sekarang, jadi tunggu aku!



---End---




Diberdayakan oleh Blogger.