10 nen goshi no Hiki-NEET o Yamete Gaishutsushitara Jitaku goto Isekai ni Ten’ishiteta Bahasa Indonesia Chapter 1 Part 9


TL: MIYSAKA
Part 9: Yuuji, Membasmi Goblin (Nama Sementara)



"Ini menjadi sesuatu yang lama huh...... Kupikir itu benar. Tapi tidak mungkin untuk bertarung melawan musuh dengan jarak dekat jika tiba-tiba menjadi satu lawan banyak. Lain kali jika mahluk seperti goblin datang lagi, aku perlu merekam video, menyapa mereka, jika tidak bersahabat hajar mereka. Untuk sekarang, mari cek penghalang misterius yang ada di gerbang."

Keesokan harinya saat fajar menyingsing setelah goblin itu membuat kegaduhan. Hari ini Yuuji juga berbicara pada dirinya sendiri dengan suara keras.
Sejak di luar ada mahluk misterius yang bermusuhan yang membawa pentungan, untuk sekarang panen akan ditunda, hari ini ia memutuskan untuk memeriksa penghalang misterius tersebut.



Dia berjalan di jalan tanah di halaman rumah yang terbentang dari pintu sampai gerbang. Dia membuka gerbang berwarna hitam dengan suara gemuruh.

"Uummm, karena bisa dibuka dan ditutup dengan normal, meskipun itu menghasilkan suara. Untuk sekarang, mari serang dari luar."

Dia bergumam, Lalu Yuuji dan Kotarou keluar melewati gerbang. Dia memegang sebuah tongkat trekking dan dengan santai memukul gerbang.

*Gan...*!

"wtf-!?"

Sebelum itu mengenai gerbang, tongkat trekking berbenturan dengan tembok tak terlihat dan memantul kembali. Dia mendekat ke gerbang, kemudian ia mengulurkan tangannya ke dalam. Itu bisa dilewati. Dari celah jeruji gerbang, dia mengulurkan tangannya lagi. Itu bisa dilewati. Dia menyodok celah gerbang menggunakan tongkat trekking. Itu memukul tembok tak terlihat. 'Apa yang kau lakukan?' Kotarou menatap Yuuji dengan ekspresi kebingungan.

"Ini... Aku telah mengkonfirmasi adanya penghalang sekarang. Apakah itu melindungi dari serangan? Mari coba untuk melempar batu dari jarak yang sedikit lebih jauh. Juga bagaimana dengan pelindung di sekitarnya? Apakah itu bisa menyerang dari dalam?"

Dia pergi menjauh dari rumah dengan Kotarou dan melemparkan sebuah batu ke arah rumah. Itu mengenai tembok tak terlihat. Itu mengenai apa yang disebut penghalang di batas halaman yang terus membentang tinggi ke langit. Yuuji terus melemparkan batu berulang-ulang, tapi seperti yang diduga itu selalu ditangkis oleh penghalang misterius.

"Yeah, setelah mencoba mengecek sekeliling, itu akan melindungi dari serangan musuh. Luar biasa. Sekalipun aku tidak tau kekuatannya, mulai sekarang sejak rumah menjadi aman itu keren. Apa ini keajaiban? Bagaimana menurutmu, Kotarou?"

Yuuji memiringkan kepalanya ke samping. Kotarou menatap Yuuji dengan tatapan kosong. Yah terserah, Yuuji membuka gerbang dan pergi menuju halaman. Dia berhenti memikirkan hal-hal rumit.

"Selanjutnya, bisakah aku menyerang dari dalam? Pertama menggunakan tongkat trekking. Humh!"

*Gagiin...*!

Tongkat trekking mengenai gerbang yang terbuat dari logam dan menghasilkan suara yang sangat keras. Yuuji secara spontan menjatuhkan tongkat dan meringkuk di belakang tangan kanannya. Kotarou menjatuhkan diri dan menyembunyikan telinganya sambil mengerutkan keningnya.

"Ou.... Aku bisa menyerang dengan normal.... Walaupun suara kerasnya menyakitkan. Sorry Kotarou. Tapi dengan ini aku bisa menyerang sesukaku dengan aman! Jika itu hanyalah goblin aku bisa menang dengan mudah!"

Melihat teriakan Yuuji, Sepertinya Kotarou ingin berbagi pendapat, 'Benarkah? Bukankah itu flag-nya?' Itu benar.

Dari dalam hutan, suara "gegyagugya" bisa terdengar. Seperti kemarin malam, hari ini goblin menyerang rumah sementara hari masih cerah.

"Mereka beneran datang! Pasang kamera, siapkan gunting hedge, sambut mereka! Baiklah Kotarou, aku dan Kotarou, kita adalah satu!"
[MYNote: Gunting Hedge = Contoh gambar ]

Untuk beberapa alasan, Kotarou dihitung sebagai peserta tempur. Mungkin karena kamu dapat menyerang sesukamu? Yuuji segera menempatkan kamera ke tripod. Tentu saja dalam mode perekam video. Kemudian dengan Hedge Clippers di tangan kanannya, dia menoleh ke gerbang, dan berhenti bergerak.

"What the... Mereka ada lima..."

"gegyagugya" "*gangan*" Suara datang dari depan gerbang saak lima goblin menyerang gerbang menggunakan pentungan mereka. Bahkan jika dia tau aman berada di balik penghalang misterius, dia diintimidasi oleh penampilan buruk permusuhan yang tak tersentuh.(?)

"Konichiwa. Hello. Ni Hao. Bonjour. Gutten Tag. Hola! Nuwun Sewu"

Meskipun dia sudah berpikir itu akan menjadi hal yang sia-sia, Yuuji tetap berbicara dengan mereka dengan sapaan dalam berbagai bahasa yang dia googling tadi malam. Para goblin tidak bereaksi dengan itu semua. Rasanya seperti mereka berteriak "gegyagugya" dengan semangat 45. 'Kamu ngapain?' Kotarou sepertinya ingin memberikan pendapatnya sehingga dia lari ke Yuuji.

"Kamera, siap. Salam pembuka, gagal. Yang tersisa adalah, hajar para goblin. Jika aku tidak membasmi mereka sekarang, aku tidak akan bisa pergi mengumpulkan makanan. Itu tidak bisa ditolong... Ayo lakukan, Kotarou!"

Yuuji berteriak seolah-olah menghibur dirinya sendiri. Dia dengan takut-takut memegang gunting hedge, dan membukanya lebar-lebar.

"Aku bisa melakukannya Aku bisa melakukannya Aku bisa melakukannya Aku bisa melakukannya Aku bisa melakukannya"

Sambil menggumamkan mantranya, dia menyiapkan gunting hedge. Tangannya gemetaran, jadi dia tidak bisa membidik dengan baik. BTW, orang ini dihari pertama saat dia mencoba keluar dari rumah, ia juga mengucapkan kata-kata omong kosong seperti "Aku tidak mempunyai musuh." Tapi sekarang di depannya, mereka ada. Tapi itu karakter yang berbeda dari Former War Demon.

Mungkin karena dia menjadi tidak sabar melihat Yuuji tidak bergerak sama sekali, Kotarou berlari menuju gerbang.
Di antara  celah jeruji di pintu gerbang, Kotarou mendorong kaki depannya dan mencakar goblin. Cakar Kotarou menggores paha goblin dan dari luka kecil, darah keluar. Darahnya berwarna biru.

Mungkin karena dia didorong oleh serangan berani Kotarou, dengan tidak adanya realita darah biru(?), Yuuji berhenti bergetar.
Dengan gunting hedge di tangannya, satu langkah, dua langkah. Mungkin karena para goblin tidak menyadari kalau itu adalah senjata, mereka tidak mencoba menghindar ketika celah gunting diarahkan ke lehernya. Dia mencengkeram pegangan gunting dengan kekuatan penuh dan dengan kedua lengannya dia menutup guntingnya dengan sekali gerakan.

*batsun...*!

Lehernya dipotong menggunakan gunting hedge, dan dari leher goblin darah biru menyembur keluar. Goblin itu ambruk. Keempat goblin yang tersisa mengetahui rekannya tewas dan mereka menjadi lebih marah saat menyerang gerbang menggunakan pentungan mereka, tapi serangan mereka terhalang oleh tembok tak terlihat.

Yuuji tersesat dalam tekanan peperangan dan mengayunkan gunting hedge dengan sembrono. Buka, menyisipkan, tutup, dan kadang-kadang menusuk.

-
-
-

*woof...*!

Ketika Yuuji kembali sadar karena gonggongan dari Kotarou, kelima goblin sudah dikalahnan, di sekitar mereka adalah lautan biru dari darah. 'Kau baik-baik saja?' Kotarou menatap Yuuji. Gadis yang handal. Meskipun dia anjing.
Meski Kotarou khawatir, Yuuji membuka gerbang dan terhuyung-huyung keluar. di depan para goblin, dia berdiri diam dan tercengan. Kotarou mendekati kaki Yuuji. Lalu pada saat itu,

"Gegyagugya...!"

Itu adalah goblin yang pergelangan tangan kirinya terputus, mata kirinya hancur, dan ditutupi oleh luka. Ia berdiri dan mengangkat pentungan di tangan kanannya tinggi-tinggi, ia mengayunkan pentungannya ke bawah ke arah Yuuji.
Mungkin karena niat membunuhnya itu dikeluarkan dari jarak dekat, atau mungkin karena penampilan mengerikan dari jiwa yang siap mati saat mencoba membalas dendam, Yuuji berdiri diam saat ia menatap pentungan yang mengayun ke bawah.

Itu terlalu cepat, Yuuji akan segera menemui ajalnya. Bahkan jika dia belum mempunyai seorang pacar.

Tiba-tiba, sekilas bayangan coklat melompat keluar, dan menggigit tenggorokan goblin. Dengan momentum dari terjangan, dia memukul goblin itu menggunakan tubuhnya, dan mendorongnya kebawah. Semua dilakukan tanpa melepaskan mulutnya dari goblin yang roboh, mungkin itu karena insting liarnya?
*Goki* Dengan suara itu, leher goblin patah dan sekarang ia benar-benar mati.

*Auuuuuuuuu!*

Seolah dia bangga dengan kemenangannya, dia melangkah dengan kuat menggunakan keempat kakinya, menegaknan dadanya, dan kemudian Kotarou melolong.

Dengan demikian, Kotarou memainkan peran penting dipertarungan pertama Yuuji.


---End---





Diberdayakan oleh Blogger.